REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Balai Besar Kulit Karet dan Plastik (BBKKP) Yogyakarta akan mengembangkan kualitas v-belt yang berfungsi mendukung kinerja motor matik. Hal ini untuk menjawab tingginya penggunaan sepeda motor matik di dalam negeri.
"V-belt atau belt drive merupakan komponen penting yang berfungsi untuk memindahkan tenaga mesin ke roda," kata Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) Kementerian Perindustrian Ngakan Timur Antara melalui keterangannya yang diterima di Jakarta, Jumat (24/8).
Pengembangan v-belt semakin potensial dengan meningkatnya penjualan motor matik. Merujuk data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), penjualan sepeda motor di tahun 2017 mencapai 5,8 juta unit, di mana 4,5 juta unit atau 82 persennya merupakan angka penjualan motor matik.
Menurut Ngakan, kualitas serat karet dan sifat reologi komponen v-belt perlu dimaksimalkan. Upaya ini dapat memacu daya saing produk otomotif nasional di tingkat domestik dan global.
"Kami konsisten mendorong kegiatan litbang di setiap unit pelayanan teknis Kemenperin, khususnya di bawah binaan BPPI. Ini guna menjawab kebutuhan industri nasional," paparnya.
Dalam pengembangan v-belt, BBKKP Yogyakarta bekerja sama dengan PT Bando Indonesia. Riset ini dilakukan dengan mencoba beragam variasi perbandingan polimer Natural Rubber (NR) dan Compression Rubber (CR).
"Selain itu, penggunaan akselerator dan sulfur juga dilakukan untuk menghasilkan karet dengansifat reologi yang baik sehingga mampu melekat dengan sempurna," jelasnya.
Penggunaan serat alam pada v-belt yang dihasilkan menjadikannya bersifat biodegradable, mudah diproses, tidak beracun, serta lebih ringan. Dengan melakukan modifikasi serat alam dan campuran serat sintetis, Ngakan meyakini, dapat dihasilkan formulasi terbaik dengan komparasi Parts per Hundred Rubber (phr) antara crumb rubber (CR) karet remah dengan Ribbed Smoked Sheet I (RSS I) yaitu 70:30.
Formula hasil penelitian ini juga telah diuji dan sesuai dengan standar JASO E-107. JASO E-107 merupakan standar untuk Automotive V-Belts and Corresponding V-Pulley Grooves - Shape and Dimensions yang dikeluarkan oleh Japan Automobile Standard Organization (JASO).
Potensi penyerapan serat alam didukung dengan luas areal perkebunan karet di dalam negeri yang mencapai 3,6 juta hektare dan produksi sebesar 3,6 juta ton pada tahun 2017. "Maka penelitian ini sangat berpotensi digunakan untuk mendukung program hilirisasi produk berbasis karet," ungkap Ngakan.
Selain melakukan penelitian, BPPI Kemenperin melalui 11 Balai Besarnya juga memiliki tugas dan fungsi pokok untuk melayani pengujian, sertifikasi, standardisasi industri, dan pelayanan kalibrasi bagi industri di Indonesia.
from Republika Online RSS Feed kalo berita nya gak lengkap buka link disamping https://ift.tt/2w9oy0f
No comments:
Post a Comment